Poso, Sulawesi Tengah – Dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terus dirasakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng melaporkan jumlah korban luka–luka meningkat signifikan menjadi 41 orang, dengan dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menjelaskan bahwa dari total korban luka, sembilan mengalami luka berat, termasuk dua yang kritis, sementara 32 lainnya menderita luka ringan. Data ini dihimpun hingga Minggu malam (17/8).
“Sebanyak sembilan korban luka berat dan tujuh luka ringan saat ini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso,” ujar Akris seperti dikutip faseberita.id dari Antara. Selain itu, tujuh orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, sepuluh ditangani langsung oleh Dinas Kesehatan Poso di lokasi kejadian, dan delapan lainnya dirawat di Puskesmas Tangkura.
Kondisi ini memaksa pihak RSUD Poso untuk mengevakuasi 62 pasien ke tenda-tenda darurat yang didirikan oleh BPBD di halaman rumah sakit sebagai langkah antisipasi.
BPBD Sulteng bersama aparat desa setempat terus berupaya melakukan asesmen dan koordinasi untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan cepat. Kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan oleh warga terdampak meliputi tenda, terpal, lampu penerangan, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung proses evakuasi dan distribusi bantuan.
“BPBD Sulteng terus berkoordinasi dengan aparat desa dan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan darurat. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena gempa susulan masih mungkin terjadi,” imbuh Akris.
Seperti diberitakan faseberita.id sebelumnya, gempa Magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (18/8) pukul 05.36 WIB. Pusat gempa berada di laut, sekitar 13 kilometer arah barat laut Kota Poso, dengan kedalaman 10 kilometer.
Ikuti Kami di Google News: 
Respon (4)