News  

Anggota DPRD Gorontalo Dipecat PDIP Usai Video "Rampok Uang Negara" Viral

Anggota DPRD Gorontalo Dipecat PDIP Usai Video "Rampok Uang Negara" Viral

Jakarta – PDI Perjuangan (PDIP) mengambil tindakan tegas dengan memecat Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, setelah video kontroversialnya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Wahyudin terdengar mengatakan niatnya untuk “merampok uang negara” bersama seorang wanita.

Keputusan pemecatan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan pada Sabtu (20/9). PDIP menilai Wahyudin telah melakukan pelanggaran disiplin berat yang mencoreng nama baik, kehormatan, kewibawaan, dan citra partai. Video yang tersebar luas di TikTok melalui akun @Waikilrakyatdotco itu dinilai telah menimbulkan dampak negatif dan menyita perhatian publik.

Anggota DPRD Gorontalo Dipecat PDIP Usai Video "Rampok Uang Negara" Viral
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu menegaskan bahwa tindakan Wahyudin sangat disayangkan, terutama di tengah tingginya sensitivitas masyarakat terhadap isu penyalahgunaan kekuasaan dan uang negara.

“Dewan Pimpinan Pusat PDIP memutuskan memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Wahyudin Moridu dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” bunyi surat tersebut.

Selain pemecatan, PDIP juga melarang Wahyudin untuk melakukan kegiatan atau menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan partai. PDIP menegaskan bahwa tindakan Wahyudin adalah tanggung jawab pribadi dan tidak mencerminkan sikap resmi partai.

Video berdurasi 1 menit 5 detik itu menampilkan Wahyudin yang menyebut dirinya hendak merampok uang negara melalui dana perjalanan dinas ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam video yang diduga direkam saat dalam pengaruh minuman keras, Wahyudin juga menyebutkan identitasnya secara jelas.

Menanggapi viralnya video tersebut, Wahyudin telah menyampaikan permohonan maaf melalui akun media sosial pribadinya. “Apa pun yang saya lakukan di video itu saya akui salah dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. Atas kejadian ini saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada seluruh rakyat Gorontalo,” tulisnya. Faseberita.id masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *