Sains  

Studi Mengejutkan: 99,999% Dasar Laut Belum Pernah Dilihat Manusia, Sementara Penambangan Laut Dalam Mulai Dipercepat

99,999% Dasar Laut Belum Pernah Dilihat Manusia
99,999% Dasar Laut Belum Pernah Dilihat Manusia

FaseBerita.ID – Sebuah studi terbaru dalam jurnal Science Advances mengungkap fakta yang mengejutkan: manusia baru secara visual mengamati 0,001% dari dasar laut dalam dunia.

Dengan kata lain, kita lebih banyak mengetahui permukaan Mars daripada dasar laut di Bumi sendiri.

Temuan Utama

  • Data dikumpulkan dari 43.681 penyelaman laut dalam sejak 1958.
  • Luas area yang pernah dilihat manusia kira-kira sebesar negara bagian Rhode Island di AS, atau sepersepuluh Belgia.
  • Sekitar 70% permukaan planet kita adalah lautan, namun rata-rata kedalaman laut global mencapai 12.080 kaki (3.682 meter) — menjadikannya nyaris mustahil dijelajahi tanpa kapal selam khusus.

Baca Juga: Gunakan Super Komputer, NASA Prediksi Kapan Seluruh Kehidupan di Bumi Berakhir

Ketimpangan Eksplorasi

  • Hampir semua penyelaman laut dalam dilakukan oleh hanya lima negara: Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, Prancis, dan Jerman.
  • Dua pertiga visualisasi seafloor hanya terjadi dalam 200 mil laut dari ketiga negara: AS, Jepang, dan Selandia Baru.
  • Penjelajahan cenderung hanya fokus pada perairan dangkal (<2.000 meter) dan fitur geologis tertentu seperti ngarai bawah laut, padahal sebagian besar dasar laut jauh lebih dalam.

Mengapa Ini Penting

  • Diperkirakan ada 700.000 hingga 1.000.000 spesies laut (tidak termasuk mikroorganisme), dan dua pertiga di antaranya belum pernah dideskripsikan secara resmi.

Dasar laut berperan besar dalam:

  • Regulasi iklim
  • Produksi oksigen
  • Sumber senyawa obat potensial

Ironi: Penambangan Dimulai Sebelum Ilmu Menyusul

Penemuan ini datang bersamaan dengan kebijakan administrasi Trump yang mempercepat izin penambangan laut dalam, seperti di wilayah Clarion-Clipperton Zone.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Asal Usul T-rex, Berasal dari Asia dan Menyebrang ke Amerika Utara

Wilayah ini memang menghasilkan ratusan spesies baru selama penelitian, tetapi penambangan juga dapat membahayakan spesies yang bahkan belum kita ketahui ada.

Seruan Peneliti

Para ilmuwan menyerukan perubahan mendasar dalam cara kita mengeksplorasi lautan dalam. Jika menggunakan metode saat ini, dibutuhkan lebih dari 100.000 tahun untuk secara visual mengamati seluruh dasar laut.

“Bayangkan mencoba memahami hutan Amazon hanya lewat citra satelit dan sampel DNA, tanpa pernah melihat satwa atau vegetasi langsung,” ujar Susan Poulton dari Ocean Discovery League.

Di tengah keputusan besar terkait kebijakan kelautan dan iklim, kita hanya memiliki cuplikan kecil dari realitas dasar laut Bumi.

Dunia ilmiah menekankan pentingnya investasi dalam teknologi eksplorasi laut, agar kita tidak merusak hal yang belum sempat kita kenali.

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *