Sains  

Asteroid Baru Masuk Daftar Ancaman Teratas, ESA Ungkap Tanggal Potensial Tabrakan dengan Bumi

ESA Ungkap Asteroid Baru Masuk Daftar Ancaman Teratas
ESA Ungkap Asteroid Baru Masuk Daftar Ancaman Teratas

FaseBerita.ID – Sebuah asteroid yang baru ditemukan, bernama Asteroid 2025 FA22, kini masuk dalam tiga besar daftar risiko tertinggi untuk kemungkinan bertabrakan dengan Bumi.

Informasi ini diumumkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam pembaruan terbaru mereka.

Ancaman dari Langit: Asteroid 2025 FA22

Asteroid 2025 FA22 memiliki diameter sekitar 200 meter lebih tinggi dari gedung ikonik The Gherkin di London. Ukuran tersebut menjadikannya objek yang perlu diwaspadai.

Berdasarkan data terbaru, asteroid ini diperkirakan akan melintas dekat Bumi, dengan kemungkinan tabrakan pada 19 September 2089.

Baca Juga: Benda Seberat 500 Kg Akan Jatuh ke Bumi, dan Bukan Asteroid

Meski peluang terjadinya tabrakan hanya sekitar 0,01 persen, asteroid ini mendapatkan skor yang mencolok pada Skala Palermo, sebuah sistem evaluasi risiko dampak asteroid yang digunakan oleh ilmuwan antariksa.

Skor Palermo di atas -3 menandakan bahwa asteroid ini patut mendapat perhatian lebih lanjut.

Bagaimana Skala Palermo dan Torino Menilai Ancaman?

Skala Palermo menggabungkan kemungkinan terjadinya tabrakan dan potensi energi yang dihasilkan, untuk memberikan satu nilai risiko komprehensif.

Nilai di bawah -2 menunjukkan konsekuensi yang sangat kecil, sementara skor antara -2 dan 0 menandakan perlu adanya pengawasan ketat.

Selain itu, asteroid ini juga hampir menyentuh Skala Torino level 1, yang menandai peristiwa luar angkasa dengan kemungkinan sangat rendah untuk menimbulkan dampak, namun tetap memerlukan pemantauan berkelanjutan.

Dilacak Sejak April, Ditemukan oleh Pan-STARRS 2

ESA menjelaskan bahwa asteroid ini pertama kali terdeteksi oleh teleskop Pan-STARRS 2 di Hawaii dan langsung naik ke posisi tiga teratas dalam daftar risiko mereka pada akhir April 2025.

ESA menambahkan bahwa asteroid ini masih dapat diamati selama beberapa bulan ke depan, dan pengamatan lebih lanjut diharapkan bisa memperjelas jalur orbit serta skenario dampak yang mungkin terjadi.

“Asteroid 2025 FA22, berukuran sedang, muncul dalam daftar risiko teratas kami dengan kemungkinan dampak menjelang akhir abad ini,” tulis ESA dalam buletin resminya.

Perbandingan dengan Ancaman Asteroid Lain

Saat ini, asteroid dengan risiko tertinggi menurut daftar ESA adalah 2023 VD3, sebuah batuan luar angkasa kecil berukuran antara 11 hingga 24 meter yang berpotensi menghantam Bumi pada 2034.

Di urutan kedua terdapat asteroid 2008 JL3, yang berdiameter sekitar 50 meter dan memiliki kemungkinan sangat kecil untuk menabrak Bumi pada 2027.

Meskipun ukurannya lebih besar, asteroid 2025 FA22 menempati posisi ketiga karena kemungkinan impaknya yang sedikit lebih kecil dibanding dua asteroid di atas.

Pemantauan Ketat oleh ESA dan Kantor Pertahanan Planet

ESA melalui Kantor Pertahanan Planet terus memantau langit, mencari objek-objek yang berpotensi membahayakan Bumi.

Tim ini bertugas menghitung jalur orbit asteroid, memperkirakan kemungkinan tabrakan, serta mengeluarkan peringatan jika ditemukan risiko signifikan.

Untuk asteroid 2025 FA22, pengamatan penting berikutnya akan dilakukan pada 18 September 2025, saat ia kembali melintasi Bumi.

Momen ini menjadi kesempatan emas bagi para astronom untuk mengumpulkan data lebih detail dan menyempurnakan model prediksi orbitnya sebelum tahun 2089 tiba.

Baca Juga: Gunakan Super Komputer, NASA Prediksi Kapan Seluruh Kehidupan di Bumi Berakhir

Dari lebih dari 1,2 juta asteroid yang telah diketahui di Tata Surya, sebanyak 36.000 di antaranya termasuk dalam kategori Near-Earth Objects (NEO) objek yang orbitnya dekat dengan Bumi. Sebanyak 1.784 objek saat ini ada dalam daftar pantauan ESA sebagai ancaman potensial.

Meskipun peluang terjadinya tabrakan asteroid besar sangat kecil, sejarah menunjukkan bahwa dampaknya bisa sangat dahsyat.

Sebagai pengingat, asteroid berdiameter 10–12 km yang menabrak wilayah Amerika Tengah sekitar 66 juta tahun lalu diyakini sebagai penyebab punahnya dinosaurus.

Oleh karena itu, pemantauan asteroid seperti 2025 FA22 tetap menjadi prioritas penting bagi badan antariksa dunia, untuk memastikan keselamatan planet kita dari potensi bencana luar angkasa di masa depan.

Ikuti Kami di Google News:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *