Surakarta, faseberita.id – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik intensitas lawatannya ke berbagai negara. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7).
Prabowo menjelaskan bahwa kunjungan langsung kepada para pemimpin negara sahabat bertujuan membangun kepercayaan terhadap Indonesia di bawah pemerintahan yang baru. "Pendekatan personal antar pemimpin penting untuk membangun trust dan melancarkan kerja sama," ujarnya kepada wartawan usai pertemuan.
Selain itu, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap politik luar negeri non-blok, melanjutkan tradisi yang telah lama dianut. "Kita tidak mau ikut blok mana pun. Keikutsertaan kita dalam BRICS didasari kepentingan ekonomi. Kita juga mendaftar OECD, CPTPP, dan IPEF," jelasnya, menyoroti keterlibatan aktif Indonesia dalam berbagai forum internasional.
Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia diterima dengan baik oleh banyak negara mitra dan sering diminta untuk berperan lebih dalam isu-isu global. "Indonesia netral, menghormati semua negara, dan tidak mencampuri urusan internal negara lain. Hal ini membuat kita diterima dan sering diundang," imbuhnya.
Sejak menjabat pada Oktober 2024, Prabowo telah mengunjungi sejumlah negara, termasuk Belarusia, Prancis, hingga Amerika Serikat dan China. Kunjungan ini bertujuan untuk bertemu langsung dengan para pemimpin negara, menghadiri konferensi tingkat tinggi, serta memperkuat hubungan bilateral dan multilateral.
Dalam pertemuan di Surakarta, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Setelah bersilaturahmi dengan Jokowi, Prabowo melanjutkan agenda dengan menghadiri penutupan Kongres PSI di Surakarta.
Ikuti Kami di Google News: 
