Pati, faseberita.id – Aksi unjuk rasa besar yang digelar Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8), diwarnai kericuhan. Bupati Pati, Sudewo, dilempari botol air mineral oleh massa saat mencoba menemui para demonstran.
Kejadian bermula ketika Bupati Sudewo keluar dari kantornya sekitar pukul 12.16 WIB dan naik ke mobil polisi. Setelah polisi meminta massa untuk tenang, Sudewo keluar dari mobil dan menyampaikan permintaan maaf atas berbagai kebijakan yang menuai kontroversi.
“Saya mohon maaf,” ujar Sudewo di hadapan massa.
Namun, permintaan maaf tersebut tidak meredakan emosi massa. Lemparan botol air mineral pun menghujani Bupati Sudewo. Melihat situasi yang semakin tidak kondusif, Sudewo segera kembali masuk ke dalam mobil dan kembali ke kantor.
Seorang ajudan Bupati Sudewo terlihat sigap melindungi atasannya dengan menggunakan tameng polisi untuk menangkis lemparan botol.
Aksi demonstrasi ini dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan Bupati Sudewo, termasuk kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 250 persen (meskipun kemudian dibatalkan), kebijakan lima hari sekolah, regrouping sekolah yang berdampak pada guru honorer, serta pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan honorer RSUD RAA Soewondo dengan alasan efisiensi.
“Terutama efek kebijakan Pak Sudewo itu seperti ada lima hari sekolah. Ada regrouping sekolah. Itu pasti ada dampaknya bagi guru honorer kalau ada dua sekolah menjadi satu pasti ada guru tidak bisa untuk mengabdi menjadi guru,” ujar Teguh Istyanto, Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, seperti dikutip dari detikJateng.
Meskipun kenaikan PBB telah dibatalkan, massa tetap menggelar aksi unjuk rasa karena merasa kecewa dan menuntut perbaikan kebijakan dari Bupati Sudewo. Diperkirakan, aksi ini diikuti oleh sekitar 100 ribu orang.
Ikuti Kami di Google News: 
