Brebes, faseberita.id – Banjir bandang menerjang Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akhir pekan lalu, menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan melumpuhkan aktivitas belajar mengajar di empat Sekolah Dasar (SD). Bencana ini dipicu hujan deras yang mengakibatkan Sungai Keruh dan Sungai Erang meluap pada Sabtu (8/11).
Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, mengkonfirmasi penemuan tiga korban jiwa. Korban pertama, Haikal Alfi (27), warga Desa Kalierang, ditemukan di selokan setelah dilaporkan hanyut dan tersengat listrik. Korban kedua, Suswoyo (26), ditemukan tewas di sungai usai hanyut saat berkebun di Dukuh Igirmanis, Desa Igirklanceng. Korban ketiga, Joni bin Duin (35), ditemukan di bawah curug sungai setelah dilaporkan hilang saat berladang.

Selain korban jiwa, banjir juga berdampak pada sektor pendidikan. Empat SD di Kecamatan Bumiayu, yaitu SDN Kalierang 01, 02, 03, dan 04, terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar karena ruang kelas dipenuhi lumpur dan perabotan sekolah berantakan.
Kepala Dindikpora Brebes, Carida, menyatakan sekolah diliburkan selama dua hari untuk pembersihan. Siswa, guru, BPBD, dan petugas Damkar bahu-membahu membersihkan lumpur dan menata kembali perabotan sekolah.
BPBD Brebes mencatat, empat desa di Kecamatan Bumiayu terdampak banjir, yaitu Penggarutan, Dukuhturi, Kalierang, dan Langkap. Di Desa Kalierang, luapan air mencapai 80 cm di jalan nasional, menyebabkan lumpuhnya lalu lintas. Tiga rumah warga juga dilaporkan roboh akibat banjir ini. Sementara di Kecamatan Sirampog, empat desa juga terdampak banjir.







