Jakarta, faseberita.id – Status kewarganegaraan Encep Nurjaman alias Hambali, tersangka terorisme yang diduga terlibat dalam Bom Bali 2002, masih menjadi tanda tanya. Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa pemerintah belum dapat memastikan apakah Hambali masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Yusril menjelaskan, saat ditangkap di Thailand pada 2003, Hambali tidak menunjukkan paspor Indonesia, melainkan paspor Spanyol dan Thailand. Hal ini menyulitkan proses verifikasi kewarganegaraannya.
"Hingga kini, kita belum memperoleh data yang sahih dan dokumen resmi yang membuktikan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia," tegas Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Indonesia menganut prinsip kewarganegaraan tunggal. UU Nomor 12 Tahun 2006 mengatur bahwa WNI yang memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri dapat kehilangan status kewarganegaraannya. Jika Hambali terbukti secara sah memperoleh kewarganegaraan lain dan tidak pernah mengajukan permohonan untuk kembali menjadi WNI, maka secara hukum ia bukan lagi WNI.
Namun, Yusril menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjalankan prinsip hukum internasional dan nasional secara konsisten. Pemerintah Indonesia masih menunggu kejelasan status dan dokumen resmi Hambali sebelum mengambil keputusan final.
Hambali, yang diduga kuat terlibat dalam kasus Bom Bali 2002 dan pernah menjadi pemimpin Jamaah Islamiyah untuk wilayah Malaysia, Singapura, dan Thailand, ditangkap dalam operasi gabungan CIA di Thailand pada 14 Agustus 2003. Ia sempat ditahan di penjara rahasia CIA sebelum dipindahkan ke penjara super ketat AS di Teluk Guantanamo pada September 2006. Pemerintah Indonesia telah berulang kali meminta agar Hambali segera diadili, namun belum berhasil.
Ikuti Kami di Google News: 
