News  

Enggano Tak Kelaparan, Gubernur Bengkulu Pastikan Kondisi Terkendali

admin
Enggano Tak Kelaparan, Gubernur Bengkulu Pastikan Kondisi Terkendali

Bengkulu – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, membantah tegas isu kelaparan yang beredar di media sosial terkait kondisi di Pulau Enggano. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi bersama Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Bengkulu, Jumat (27/6), membahas perkembangan pembangunan pelabuhan dan kendala yang dihadapi.

Helmi memastikan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus memantau kondisi Enggano. Informasi yang beredar di media sosial dinilai tidak akurat. "Kondisi masyarakat Enggano tidak seperti yang diberitakan," ujarnya, dikutip dari Antara.

Enggano Tak Kelaparan, Gubernur Bengkulu Pastikan Kondisi Terkendali
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Koordinasi dengan Pertamina juga telah dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Pemprov Bengkulu telah menyalurkan bantuan logistik dan transportasi sebagai upaya tanggap darurat.

Camat Pulau Enggano, Susanto, menambahkan, pasokan komoditas pokok mencukupi. Ia meluruskan isu kelaparan yang dikaitkan dengan terisolasinya wilayah akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu. "Informasi tentang kelaparan di Enggano tidak benar," tegasnya.

Susanto menjelaskan, pendangkalan alur pelabuhan selama empat bulan terakhir menghambat penjualan hasil pertanian masyarakat ke Kota Bengkulu, sehingga menurunkan daya beli. Kapal penyeberangan hanya bisa mengangkut orang, sementara barang harus dilangsir di luar pelabuhan. Akibatnya, hanya 30% komoditas Enggano yang bisa dijual menggunakan kapal nelayan berkapasitas kecil.

Ia berharap Pelabuhan Pulau Baai segera berfungsi normal agar kapal penyeberangan dapat bersandar dan masyarakat Enggano dapat kembali menjual hasil pertanian mereka. Susanto juga menyampaikan apresiasi atas Instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait percepatan pembangunan di Pulau Enggano.

Kepala Desa Banjarsari, Winarto Rudi Setiawan, menambahkan, kesulitan utama adalah pengiriman barang dan uang untuk anak-anak yang sekolah atau kuliah di luar Enggano akibat keterbatasan transportasi.

Sumber: Antara melalui faseberita.id

Ikuti Kami di Google News:

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *