Jakarta – Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terus mendalami kasus ancaman bom yang menimpa pesawat Saudia Arabia Airlines pembawa jemaah haji. Empat saksi telah diperiksa sejak Selasa (17/6) dan pemeriksaan masih berlanjut hingga hari ini, Rabu (18/6).
Kombes Ronald Sipayung, Kapolresta Bandara Soetta, menjelaskan bahwa saksi yang diperiksa berasal dari berbagai pihak, termasuk Injourney, Jakarta Air Traffic Center, dan IAS. Polisi belum bersedia mengungkap informasi detail terkait hasil pemeriksaan karena penanganan kasus ini berada di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan.

Meski demikian, patroli rutin di Bandara Soetta ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Operasional bandara berjalan normal pasca-ancaman tersebut.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines SVA 5276 rute Jeddah-Jakarta menerima ancaman bom dan terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Setelah pemeriksaan oleh tim penjinak bom, tidak ditemukan bahan peledak.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, mengungkapkan bahwa ancaman bom terdeteksi berasal dari India, melalui email yang mengancam pesawat akan diledakkan jika mendarat di Jakarta. Pesawat dan jemaah haji kemudian diterbangkan kembali ke Jakarta pada Rabu pagi.