FaseBerita.ID – Xiaomi semakin serius memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik. Setelah meraih kesuksesan lewat sedan listrik SU7, kini perusahaan teknologi asal Tiongkok itu bersiap memperkenalkan SUV listrik pertamanya, Xiaomi YU7, pada Kamis, 22 Mei 2025.
Peluncuran akan digelar pada pukul 19.00 waktu Beijing, dalam sebuah acara spesial yang juga menandai langkah strategis baru Xiaomi dalam bersaing dengan pemain besar seperti Tesla.
YU7 digadang-gadang sebagai pesaing langsung Tesla Model Y, dan menjadi model kedua dalam lini kendaraan listrik Xiaomi setelah sedan SU7 yang diluncurkan Maret tahun lalu.
Baca Juga: Xiaomi SU7 Diterpa Masalah Kualitas, Ratusan Pemilik Ajukan Gugatan, Ini Penyebabnya
Peluncuran ini juga menjadi bagian dari ekspansi Xiaomi EV dalam menghadirkan ekosistem kendaraan pintar yang terintegrasi dengan produk teknologi lainnya.
Dimensi Lebih Besar dari Tesla Model Y
Detail awal mengenai YU7 pertama kali muncul pada Desember 2024 melalui dokumen pengajuan regulasi. SUV ini memiliki dimensi yang cukup mengesankan: panjang 4.999 mm, lebar 1.996 mm, dan tinggi 1.600 mm, dengan jarak sumbu roda 3.000 mm.
Ukuran ini menjadikan YU7 sedikit lebih besar dari Tesla Model Y yang memiliki panjang 4.790 mm dan wheelbase 2.890 mm. Dengan ukuran tersebut, YU7 diprediksi akan menawarkan ruang kabin yang lebih lapang, menjadi nilai jual tambahan di segmen SUV listrik menengah ke atas.
Langkah Xiaomi untuk merambah segmen SUV juga dinilai sebagai strategi tepat, mengingat permintaan global terhadap SUV listrik terus meningkat.
Setelah sukses dengan SU7 yang ditujukan untuk menyaingi Tesla Model 3, kini Xiaomi mencoba merebut pangsa pasar dari segmen crossover dan keluarga muda melalui YU7.
Penjualan Konsisten, Tapi Tantangan Hadir
Meski baru masuk ke pasar otomotif, Xiaomi EV mencatat penjualan mengesankan. Pada April 2025, mereka mengirimkan lebih dari 28.000 unit, menjadikannya bulan ketujuh berturut-turut dengan penjualan di atas 20.000 unit.
Ini menunjukkan tingginya minat pasar terhadap kendaraan listrik Xiaomi, sekaligus mulai terbentuknya basis pelanggan loyal.
Namun, perjalanan Xiaomi EV tidak sepenuhnya mulus. Pada akhir Maret lalu, perusahaan sempat menghadapi krisis reputasi akibat insiden kecelakaan fatal melibatkan SU7, yang menewaskan tiga orang.
Baca Juga: Redmi Note 14 Pro+ Hadir dengan Warna Baru: Sand Gold
Selain itu, keluhan tentang masalah kualitas pada SU7 turut mencuat di media sosial Tiongkok. Dampaknya mulai terlihat pada data penjualan: hingga minggu yang berakhir pada 11 Mei, jumlah pendaftaran asuransi untuk kendaraan Xiaomi turun menjadi 5.180 unit, menandai penurunan tiga minggu berturut-turut.
Peluncuran Multi-Produk, Langkah Ekspansi Ekosistem
Peluncuran YU7 juga akan disertai dengan pengenalan beberapa produk teknologi terbaru dari Xiaomi. Dalam acara yang sama, perusahaan akan memperkenalkan chip mobile pertama buatan sendiri, Xring O1, serta smartphone Xiaomi 15S Pro dan tablet Xiaomi 7 Ultra.
Strategi peluncuran multi-produk ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Xiaomi untuk membangun ekosistem teknologi yang terintegrasi, menghubungkan perangkat elektronik pribadi dengan kendaraan pintar mereka.
Dengan peluncuran YU7 dan ekspansi di berbagai lini produk, Xiaomi tampak semakin serius mengukuhkan dirinya bukan hanya sebagai produsen smartphone, tetapi sebagai pemain besar di dunia teknologi dan otomotif masa depan.