Jakarta – Fenomena banyaknya sarjana yang melamar menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jakarta, akhirnya mendapat tanggapan dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak membeda-bedakan latar belakang pendidikan pelamar.
"Untuk PPSU, mau sarjana, mau SD, kami tidak membedakan. Yang jelas, syaratnya sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) yang sudah saya tandatangani adalah lulusan SD," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/7), seperti dikutip faseberita.id.
Pramono menampik anggapan bahwa fenomena ini terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan bagi sarjana di Jakarta. Menurutnya, persyaratan untuk menjadi PPSU memang hanya lulusan SD. "Bukan minim [lapangan pekerjaan], ya artinya karena syaratnya SD, ya syaratnya SD. Mau ada sarjana, mau Doktor Pramono Anung yang daftar juga sama saja kan, begitu," tegasnya.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa proses seleksi PPSU masih berlangsung. Keputusan akhir mengenai siapa saja yang diterima akan diambil melalui rapat bersama yang dipimpin langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta membuka rekrutmen petugas PPSU secara serentak di 239 kelurahan sejak 23 Juni lalu. Pendaftaran telah ditutup pada 26 Juni, dan saat ini memasuki tahap uji teknis yang berlangsung hingga 11 Juli. Pengumuman akhir akan dilakukan pada 31 Juli 2025. Fenomena banyaknya sarjana yang ikut melamar menjadi PPSU ini menjadi sorotan tersendiri dalam proses rekrutmen kali ini.
Ikuti Kami di Google News: 
Respon (1)