Surabaya – Faseberita.id – Polda Jawa Timur terus mengintensifkan penyelidikan untuk mengungkap aktor intelektual di balik kericuhan pasca-demonstrasi di Surabaya pada 29-30 Agustus 2025. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menegaskan komitmennya untuk mendalami setiap informasi yang berkembang di masyarakat.
“Kami masih melakukan upaya pengungkapan kasus ini secara terang-benderang, tidak hanya di Surabaya, tapi juga di seluruh Jawa Timur,” ujar Jules, Sabtu (6/9).

Penyelidikan difokuskan pada sosok yang viral di media sosial, yang diduga menyamar sebagai pengemudi ojek online saat kerusuhan terjadi. Polisi akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk TNI, pemerintah provinsi, ormas, tokoh agama, dan Satpol PP, jika ditemukan keterkaitan dengan kelompok tertentu.
Kombes Jules mengimbau masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu di media sosial. Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyebarkan provokasi yang dapat memicu konflik baru.
“Kami mohon dukungan masyarakat untuk mengawal kasus ini bersama-sama, dengan profesional dan humanis,” tambahnya.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya telah menetapkan 33 tersangka terkait aksi demonstrasi yang berujung ricuh, termasuk perusakan dan pembakaran Gedung Negara Grahadi serta sejumlah fasilitas publik lainnya. Polda Jatim juga menetapkan sembilan tersangka pembakaran Gedung Negara Grahadi sisi barat, di mana delapan di antaranya adalah anak di bawah umur.








Respon (1)