Jakarta, faseberita.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan bahwa Bali menjadi wilayah favorit bagi pengedar narkoba, termasuk kartel narkoba asal Amerika Latin. Hal ini diungkapkan oleh Plt Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Torik Triyono, di Jakarta, Rabu (30/7).
Dalam sebulan terakhir, BNNP Bali dan Bea Cukai berhasil mengungkap lima kasus narkoba dengan enam tersangka. Mereka terdiri dari empat WNI, seorang warga Brazil, dan seorang warga Afrika Selatan. Barang bukti yang disita meliputi 2,3 kg sabu dan 3 kg kokain.
Penyitaan 3 kg kokain dalam satu operasi dianggap signifikan dan menunjukkan potensi pasar kokain yang besar di Bali. Torik menjelaskan, kokain ini diedarkan oleh kartel Amerika Selatan, dengan kurir asal Brazil yang dikendalikan oleh bosnya di Amerika Selatan.
Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, sebelumnya telah memperingatkan tentang kartel narkoba Amerika Latin yang menyasar sentra pariwisata Indonesia untuk memasarkan kokain. BNN dan instansi terkait menyita total 561 kg narkoba dari 84 kasus selama Juni-Juli 2025, termasuk penyelundupan kokain dari Brazil melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Tren penyelundupan kokain di Indonesia meningkat, dengan beberapa kasus terungkap di berbagai daerah. Marthinus menyatakan bahwa intensitas penyelundupan kokain mengindikasikan terbentuknya jaringan kartel narkoba Amerika Latin yang bekerja sama dengan jaringan domestik untuk memperluas pasar kokain di Indonesia, terutama di wilayah destinasi wisata.
Ekspansi kartel narkoba Amerika Latin ke Indonesia dipicu oleh kebijakan keras Pemerintah AS yang menempatkan kartel sebagai organisasi teror asing. Kartel-kartel ini sebelumnya menyelundupkan kokain ke Amerika Serikat.
Ikuti Kami di Google News: 
